Sabtu, 22 Oktober 2011

my little angel was born September 26, 2010

Ini adalah kali ketiga aku menorehkan tulisan ke blog ku untuk bercerita mengenai kelahiran malaikat kecilku. Post yang pernah aku tulis sebelumnya hilang. Pertama hilang secara tiba-tiba dan baru sadar ketika aku sedang mengecek blog ku. Kedua aku menuliskan kembali dan di tengah-tengah penulisanku tiba-tiba mati lampu. Mudah-mudahan penulisan kali ini tidak ada aral melintang. Pengalaman ku ini ingin kubagi melalui blog ku dengan alasan aku ingin malaikat kecil ku nanti bisa membaca betapa dia begitu berharga bagi orang tuanya dan betapa tulisan ini hanya didedikasikan pada nya seorang. Post yang sengaja aku buat untuk mengenang unforgettable moment dalam kehidupanku saat hadirnya malaikat kecilku Vanessa Clarisha Setiawan (read Sasha). Penantian kami pada umumnya 40 minggu akhirnya harus kami perpanjang menjadi 42 minggu dikarenakan mungkin malaikat kecilku terlalu nyaman di dalam rahimku. sehingga untuk melihatnya ke dunia hingga mencapai 42 minggu. Berdasarkan kesepakan dengan dsog ku, dr. Andrew maka harus dilakukan induksi pada hari minggu tanggal 26 September 2010. Kami memutuskan sebelum ke rumah sakit kami ke gereja dulu. Akhirnya kami tiba di rumah sakit sekitar pukul 11.00 dan setelah berbagai tahapan yang harus diselesaikan telah kami lakukan seperti pendaftaran administrasi, booking kamar, pengambilan sampel darah, pengukuran detak jantung bayi, maka proses induksi pun dimulai di ruang bersalin dengan cara memasukkan obat ke tempat jalan keluar malaikat kecilku melihat dunia. Berhubung aku merasa membosankan di kamar terlalu lama sehingga aku memutuskan untuk berjalan-jalan mengukur rumah sakit ditemani suamiku. Waktu menunjukkan pukul 14.00, aku mulai merasakan mules di perutku tapi aku masih sanggup berjalan. Namun ketika jam menunjukkan pukul 15.30, mules semakin hebat kurasakan hingga aku memutuskan kembali ke kamar karena sudah tidak sanggup berjalan, suster pun melakukan pemeriksaan mulai dari pembukaan 1 hingga pembukaan 5 aku masih sanggup namun ketika memasukin pembukan ke 6, aku sudah tidak sanggup lagi menahan sakitnya sehingga aku terus menerus berteriak dengan harapan rasa sakit itu akan hilang. Suster memperingati ku beberapa kali supaya aku tidak boleh mengeden karena akan merobek jalan lahir. Saat waktu sekitar pukul 16.00, aku sudah tidak tahan lagi dan berteriak untuk minta dilakukan secar, aku waktu itu didampingi oleh mamaku dan suamiku. Namun mamaku memutuskan untuk menunggu di luar ketika melihat aku kesakitan. Hanya suamiku yang terus memegang tanganku memberikan kekuatan untuk melewati proses ini. Rasa sakit yang mendera tidak pernah berkurang membuat aku merasa tidak sanggup bertahan lagi terutama pada saat aku mendengar dari suster mengatakan bahwa pembukan dari 8 menjadi 9.5 kurang 0.5 lagi untuk pembukaan sempurna menuju proses kelahiran. Aku mengetahui suamiku tidak tega melihat sehingga dia meminta suster untuk menyiapkan ruang operasi namun suster tersebut menolak karena waktu untuk mempersiapkan ruang operasi tidak akan sempat. Serasa seabad menunggu hingga pembukaan sempurna namun aku tahu segalanya akan berhenti rasa sakit itu manakala aku melihat dr. Andrew masuk ke ruangan dan bagaikan mimpi segala sesuatu berjalan begitu cepat, hanya cukup 2 kali mengeden, maka lahirlah malaikat kecilku yang diberi nama Vanessa Clarisha Setiawan pada pukul 16.58 dengan berat badan 2.975 dan panjang badan 50 cm.. Oh ya sebelumnya alasan aku ingin melahirkan secara normal karena aku ingin merasakan perjuangan mamaku dalam melahirkan aku dan aku ingin melakukan perjuangan yang terbesar bagi anakku dengan mempertaruhkan hidup dan mati ku demi melahirkannya ke dunia. I never forget the 1st time I saw her in my arms, so fragile and she count her life on me. My daughter brings sunshine to brighten our days. My daughter brings joys through her loving ways. My daughter is a blessing that comes from above. A special and beautiful treasure to be love.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar